Bangko-Bulenonnews.com. Usaha makanan ringan Marning Jagung di Desa Mentawak Kecamatan Nalo Tantan Kabupaten Merangin memasok jagung dari Kabupaten tetangga, dalam kenyataannya, potensi komoditi jagung itu sendiri terbilang lebih besar di Merangin.
Diketahui Sebelumnya, anggota DPRD Merangin turun meninjau usaha mandiri Marning Jagung PMR Bintang Sembilan baru-baru ini. Usaha ini telah memiliki pemasaran hingga luar Kabupaten Merangin.
Terkait tingginya permintaan pasar, pelaku usaha berupaya mendatangkan pasokan jagung dari luar Merangin yakni Sarolangun dan Bungo.
Lantas, bagaimana potensi jagung di Merangin? Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Holtikultura Merangin, Rumusdar menjawab awak media, Kamis (26/8/2021) siang.
Rumusdar mengatakan, produksi jagung di Bumi Tali Undang Tambang Teliti sendiri telah memasarkan jagung ke Payakumbuh Sumatera Barat.
“Pasar jagung bagus. Kita telah menjalin kerjasama dengan perusahaan dari Payakumbuh,” katanya saat diwawancarai.
Perusahaan tersebut siap menampung hasil panen jagung dengan harga Rp 3.500/kg hingga harga tertinggi Rp 4.500/kg.
“Jadi dia menjaga stabilitas gudang. Alhamdulilah, selain pembeli besar, ada juga pembeli 1 ton-2 ton,” lanjutnya.
Ada 1.125 hektar bantuan benih jagung dari pemerintah pusat. Saat ini, sebagian benih telah ditanam di 13 kecamatan yang ada di Merangin seperti Jangkat, Sungai Tenang, Lembah Masurai, Siau, Tabir Ulu dan Selatan.
“Paling lambat, Oktober ini telah ditanam semua,” terangnya.
Tak hanya itu, bilang Rumusdar paket bantuan jagung masih akan bertambah. Hal ini dari program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) dari pemerintah pusat pada APBN-P mendatang
“1.350 hektar. Diluar dari 1.125 hektar. Ada lagi program kementrian itu, PEN,” katanya.
Bantuan benih jagung itu sendiri di alokasikan sebanyak 10.000 ribu benih untuk Provinsi Jambi.
Jagung sendiri merupakan sektor pertanian musiman atau pun tumpang sari dari Replanting sawit.
Disinggung dengan kebutuhan Marning Jagung produksi PMR Bintang Sembilan, Rumusdar terbilang kaget. Usaha tersebut, memasok jagung dengan harga Rp 7.000/kg dari kabupaten lain.
“Kenapa tidak beli dengan kita?,” tanya nya.
Kemudian Rumusdar menerangkan, usaha tersebut telah mendapatkan bantuan dari pihaknya. Pun demikian dengan peralatannya. Ia kemudian meminta stafnya menindaklanjuti.
Reporter//Editor: Ote.