MERANGIN-BULENONNEWS.OMI. Masyarakat Desa Jelatang Kecamatan Pamenang Kabupaten Merangin yang hidup berdampingan dengan pabrik kelapa Sawit milik PT. Kresna Duta Agroindo (KDA) sudah tidak nyaman lagi dengan aktivitas Perusahaan yang beroperasi siang dan malam.
Masyarakat mengeluhkan pencemaran udara dari Abu Boiler yang berasal dari limbah pabrik PT. KDA tersebut yang berakibat fatal terhadap kesehatan masyarakat di lingkungan dan komplek karyawan pabrik itu sendiri.
Bukan hanya itu, bau menyengat yang tak sedap selalu terhirup oleh masyarakat setempat, ditambah lagi dengan banyaknya lalat yang beterbangan dan suara bising mesin perusahaan siang malam menggangu ketenangan warga yang hendak beristirahat.
Perusahaan yang berjarak kurang lebih 100 meter dari pemukiman masyarakat, sudah barang tentu mengancam keselamatan hidup masyarakat yang terdampak oleh Polusi Abu Boiler milik PT. KDA itu.
Masyarakat menilai bahwa pihak Perusahaan sawit tersebut mengabaikan keselamatan dan kesehatan warga setempat, yang seketika bisa mengakibatkan warga terserang penyakit ISPA.
Hal ini dikeluhkan oleh warga dalam Media Sosial melalui akun Facebook milik salah satu warga Desa Jelatang yang berprofesi sebagai tenaga didik disalah satu TK terdekat dengan PT. KDA. Dia menyampaikan bahwa Abu Boiler milik PT. KDA yang perlu menjadi perhatian pemerintah.
“Poto dihari yang berbeda
Kurang lebih udah 1 bulan abu Boiler merajalela, kesalahan siapakah ini ??” Ungkap Akun Facebook tersebut.
Dikatakan guru TK itu, ” nyapu jam 7 pagi, jam 10 udah penuh lagi abunya” tambah akun tersebut.
Selain Abu Boiler yang mencemari udara, juga kerumunan lalat sangat menjijikkan juga menjadi keluhan masyarakat Desa Jelatang terkait PT. KDA ini.
Atas keluhan, masyarakat tersebut masyarakat minta perhatian khusus terhadap dampak lingkungan oleh pencemaran dari PT. KDA itu.
” Kalo malam berisik nian bunyi mesin pabrik nyo bang Rumah aku dekat sini kami dak dapat apo-apo kadang bau pulo limbahnyo, lalat banyak siko, jadi pemerintah di mintah prihatin lah dengan kehidupan kami disini,” ujar Hasbi berharap.
Reporter : Ote