MERANGIN-BULENONNEWS.COM. Berpusat di Gedung Olahraga Desa Rawa Jaya Kecamatan Tabir Selatan Kabupaten Merangin, Wakil Bupati Merangin Nilwan Yahya, kembali melaksanakan kunjungan kerja dalam monitoring Evaluasi Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS) untuk, menurunkan Angka Stunting Anak dan Angka Kemiskinan Ekstrim di Kabupaten Merangin.
Kegiatan di hadiri oleh para OPD terkait, Camat dan Tabir Selatan beserta Ketua TP PPK Kecamatan, Kepala Puskesmas, Kepala Desa se Kecamatan Tabir Selatan, Kapolsek Tabir Selatan, Babinsa, Tokoh Masyarakat, Tokoh Adat serta tamu undangan lainnya.
Camat Tabir Selatan Antin Kristian Sulistyawati dalam Laporannya menyampaikan, kegiatan intervensi monitoring dan Evaluasi kemiskinan Ekstrim yang di sampaikan oleh Wabup saat di Bungo Antoi sudah berjalan.
” Alhamdulillah, untuk kecamatan Tabir Selatan sudah ada penurunan angka, dari 47 stunting berubah menjadi 43,” urai Camat Tabir Selatan.
Wabup Nilwan Yahya, mengatakan Tujuan percepatan penurunan kemiskinan Ekstrim dan Stunting anak ini, berdasarkan Peraturan Presiden (Perpres) nomor 72 tahun 2021.
” Kita dituntut kerja keras untuk menanggapi percepatan penurunan angka Kemiskinan dan Stunting, nah dengan itu Bupati Merangin juga sudah mengeluarkan Perbub, agar angka stunting dan kemiskinan di Merangin tahun 2024 menjadi Nol Persen,” ujar nya.
Lajut Wabup, Kemiskinan Ekstrim tidak bisa di pisahkan dengan stunting anak
” Sebagaimana kita ketahui, dari 11 Kabupaten Kota di Provinsi Jambi, angka kemiskinan dan stunting, Kabupaten Merangin nomor 2 tertinggi, jadi mau tidak mau kita harus jemput bola,” bebernya.
Dari sekian banyak Desa sebut Wabup, Pemerintah sudah mendapatkan perbandingan Data, untuk 7 desa yang disesuaikan datanya itu, ternyata banyak yang bermasalah.
” Artinya data ini tidak valid, seperti penerima, PKH tidak sesuai kondisi yang sebenarnya, sehingga timbul hujan yang menyalahi kepala desa,” kata Wabup.
Untuk itu di minta kepada camat dan para kades untuk melaporkan data terbaru tiap minggu ke Dinas Dukcapil Kabupaten Merangin.
” Kami akan pantau perkembangannya, jika ada warga pindah dan meninggal dari desa agar dihapus dari kependudukan,” tambah Nilwan.
Wabup menegaskan, di bulan Februari 2023 Pemkab melalui Dinas Sosial akan mengadakan pelatihan 1 orang Operator untuk 1 desa.
” Operator desa merupakan ujung tombak di desa dalam validasi data,
jadi jangan nanti operator yang di latih, tidak dipakai karena urusan politik,” harap wabup.
Reporter : Ote.