BANGKO-BUKENONNEWS.COM. Wakil Bupati Merangin Nilwan Yahya membuka secara kegiatan Sosialisasi Pembentukan Sekolah Siaga Kependudukan Kabupaten Merangin dalam rangka Percepatan penurunan Stuntin, Jum’at (10/30).
Sosialisasi itu diselenggarakan di aula Kantor Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Merangin yang di hadiri Kepala Dinas PPKB Kabupaten Merangin H. Abdaie, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan diwakili oleh, Kepala Bidang Pembina SMP Juhendri dan Sejumlah Kepala SD SMP se Kabupaten Merangin.
Sebelum acara itu berlangsung, terlebih dahulu Para hadirin menyanyikan lagu indonesia raya dilanjutkan dengan pembacaan do’a untuk kelamcaran Sosialisasi tersebut.
Wakil Bupati Merangin dalam sambutannya menyampaikan permohonan maaf Bapak Bupati Merangin yang tidak dapat hadir dalam acara Sosialisasi, karena sedang betugas di kecamatan Jangkat.
Diterangkan Wabup saat memberi kata sambutannya, bahwa menurut proyeksi penduduk, diperkirakan jumlah penduduk Indonesia akan terus meningkat.
” Ini disebabkan oleh pertumbuhan angka kelahiran yang signifikan dan terjadi secara cepat, ditambah lagi dengan maraknya pernikahan di usia dini sehingga menyumbangkan angka kelahiran yang berpengaruh terhadap kesejahteraan dan kesehatan jika tidak diimbangi dengan peningkatan ekonomi,” kata wabup.
Oleh karenanya, hal ini bisa mengakibatkan terjadinya angka pengangguran, sehingga berpotesi terhadap kriminalitas dan memburuknya kondisi sosial.
” Berkenaan dengan penurunan angka stunting, maka mulai saat ini mempersiapkan generasi yang berkualitas suatu keharusan bagi kita,” tambah wabup.
Dalam upaya mengurangi dampak negatif kata Wabup, Dinas Pendidikan kabupaten Merangin harus melakukan Pendidikan kependudukan kepada generasi muda.
” Sasaran utamanya adalah Siswa sekolah, agar generasi muda, menyadari persoalan yang akan di hadapi di masa yang akan datang,” ungkapan nya lagi.
Secara umum Kegiatan Sosialisasi itu dengan tujuan untuk memberikan arah dan pedoman bagi penanggung jawab dan pengelola Pendidikan.
” Sekolah siaga kependudukan diharapkan dapat memberikan pemahaman terhadap pelajar dalam memikirkan masa depan mereka, bahwa menikah yang baik itu di usia 25 bagi laki-laki, di usia 21 tahun untuk perempuan,” pungkasnya.
Reporter : Ote