TANJABBARAT, BULENONNEWS.COM- Muhammad Syamsudin warga Kecamatan Senyerang, Kabupaten Tanjung Jabung Barat mendapatkan Juara lomba Kaligrafi tingkat ASEAN yang diadakan di Negara Brunei Darussalam.
Dari 24 peserta. Muhammad Syamsudin memperoleh peringkat ke III dalam Pertandingan Seni Khat (Kaligrafi) Peringkat ASEAN yang diselenggarakan oleh Yayasan Sultan Haji Hassanal Bolkiah di Brunei Darussalam.
Sebenarnya kata Syamsudin juara didominasi dari Indonesia, untuk juara satu,dua dan tiga.” Yang juara harapan peserta dari Negara Brunei dan Malaysia,” ucapnya.
Sebelumnya kata Syamsudin. Ia mengikuti lomba kaligrafi. Karena lomba itu terbuka untuk umum yang diselenggarakan oleh yayasan Sultan Haji Hassanal Bolkiah.
“Saya tau lomba itu karena dikirim oleh guru saya melalui file Pdf, Nah jadi saya ikut atas nama Kecamatan senyerang.Dan ternyata karya saya tuh masuk dalam nominasi kejuaraan,”ujarnya.
Waktu diundang memang dirinya tidak tau akan menjadi juara berapa, cuma Ia menyebutkan hasil karyanya sudah dinilai dan ternyata masuk dalam nominasi kejuaraan.
“Jadi setelah itulah baru diundang. Disitu saya hanya punya waktu tiga hari untuk mempersiapkan segala sesuatunya. dikirim melalui e-mail kemudian langsung dihubungi melalui nomor telepon dari pihak yayasan Sultan,”ucapnya.
Muhammad Syamsudin yang juga pernah menjadi peserta MTQ Tanjab barat ini harus mempersiapkan segala urusan keberangkatannya sendiri.
“Paspor mengurus sendiri, untungnya ada undangan dari yayasan sultan,jadi urusan dipermudah sama pihak imigrasi,”ujarnya.
Di Brunei Darussalam Syamsudin sempat bertemu dengan Dubes RI Ibu Endang Mardeyani. Jadi Kata Ibu Dubes mempertanyakan apa berangkat ini atas nama pribadi.
“Jadi saya bilang memang diundang dari yayasan sultan,cuman memang untuk saat ini belum ada campur tangan dari pemerintah setempat (Pemkab Tanjab Barat -red),”jelas Syamsudin.
Keberangkatan ini sebut Syamsudin memang menggunakan dana pribadi karena memang diundang dari yayasan Sultan Bolkiah.
“Jadi kata ibu dubes itu bilang minimal dari Disdikbud setempat harus tau, masa tidak terdeteksi sama mereka,”pungkasnya. *
Penulis/Editor:Amir/Otte