TANJABBAR, BULENONNEWS.COM – Warga keluhkan air Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Pengabuan mati sejak dua minggu terakhir.Seperti yang dikeluhkan Wahyuni Warga RT 7,Lorong Budiman, Kelurahan Sriwijaya, Kabupaten Tanjab Barat.
Ia mengatakan,hingga saat ini kesulitan untuk mendapatkan air bersih.”Bukan disini je yang airnye mati, dimane mane juge mati,” ungkapnya.Selasa (10/10/23).
Karena kata Wahyuni kebutuhan air bersih ini sangat penting dalam kehidupan sehari-hari. Untuk itu lanjutnya,dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari dirinya menampung air hujan.
“Sebelumnya kami jugo pakai sumur bor, cuman sudah kami putusi, karena kami pikir air PDAM lancar,”katanya dengan nada sedikit kesal.
Selain itu, ia juga mengeluhkan tarif PDAM yang mengalami kenaikan setiap bulan,” air PDAM mati tapi hampir setiap bulan tarif nya mengalami kenaikan,”jelasnya.
“Dua bulan ini naik terus, kami biasanya Rp Rp 45 ribu bulan kemarin 65 ribu bulan ini naik lagi Rp 75 ribu,” tambahnya.
Sementara,Komite Teknik PDAM Tirta Pengabuan Tanjab Barat Sudjito saat dikonfirmasi mengatakan,dalam dua minggu pada musim kemarau kebutuhan air cukup untuk disalurkan ke 6.000 pelanggan yang ada di Kota Kuala Tungkal dan sekitarnya.
Lanjutnya,pada musim kemarau pihaknya sudah melakukan survei terkendala dengan pihak PLN yang sering mati.
Kadang penampung kami sudah penuh, pada saat mau disalurkan PLN padam.”Pihak PDAM sudah berkoordinasi pihak PLN untuk segera diatasi dan Alhamdulillah pada saat koordinasi dengan Kepala PLN bisa respon dan ada pergerakan,” ungkapnya.
Untuk produksi kata dia, PDAM memiliki beberapa boster yang terdiri dari Teluk Bengka, Tebing Tinggi, Senyerang, Teluk Nilau, Paripudin dan di Kuanting. Kemudian ada satu boster di Kuala Tungkal untuk membagi wilayah Parit II Manunggal dan sekitar nya.
“Kendala ini kami sudah bisa atasi, kendala disana kendala air kami pekat jadi pengolahan agak sulit tapi masih bisa kita atasi. Untuk air PDAM mati memang faktor alam tidak ada kesengajaan yang membuat masyarakat kesusahan untuk mendapatkan air,”pungkasnya.*
Penulis /Editor: Amir/ Otte