Bupati Tanjab Barat Pimpin Apel Perdana Setelah Lebaran Idul FitriĀ  Bupati Serahkan Hadiah Juara Arakan Sahur di Tanjab Barat Bupati Tanjab Barat Buka Festival Pawai Takbiran Idul Fitri 1445 H Mempererat Silaturahmi di Bulan Ramadhan, DPRD Tanjabbar Gelar Buka Puasa Bersama Paripurna kedua, Fraksi DPRD Tanjabbar Sampaikan Pandangan Umum Terhadap LKPJ Bupati Tahun Anggaran 2023

Home / Meraingin

Minggu, 2 Agustus 2020 - 20:32 WIB

Sungai Merangin Keruh, Karena PETI di Sungai Murak Masih Berlanjut

BANGKO – Sudah selayaknya masyarakat yang bermukim dipinggir sungai Merangin dapat menikmati air yang jernih, karena sudah bertahun-tahun mandi dan mencuci dengan air keruh akibat Penambang Emas Tanpa Izin (PETI).

Hah ini dikatakan Ketua Rt. 11 Kelurahan Dusun Bangko Muhammad Amin, saat mencari ikan berasama rekan-rekannya, bahwa dampak dari keruhnya sungai Merangin akibat PETI, benar-benar membuat susah masyarakat.

” PETI dikelurahan kita ini (Dusun Bangko) sudah waktunya dihentikan, karena ulah PETI ini masyarakat tidak bisa memamfaatkan air yang bersih lagi, dulu air sungai Merangin bisa di kosumsi langsung untuk memasak, namun sekarang untuk mandi saja takut terserang penyakit gatal-gatal,” ucap Amin.Foto M. Amin Ketua RT. 11.

Baca Juga  F-LPM Kecam Rencana Karantina Sejumlah Anggota DPRD Merangin

Kemudian Kata Ketua Rt. 11 itu, ” Rasanya miris sekali ketika kita lihat dari Pulau Murak keatas air sangat jernih, tapi bagian Pulau Murak kebawah seperti kopi susu saking keruhnya. Bagai mana nasib para warga yang hidupnya dengan mencari ikan?, sementara ikan sangat susuah didapat karena air nya keruh pekat,” tambahnya.

Hal serupa juga dikatakan M. Saihu warga Bangko Rendah, ” Diharapkan kepada penegak hukum untuk tegas terhadap PETI disungai Murak tersebut, yang membuat kesal itu, mereka yang dapat untung pribadi, masyarakat yang kena dampak buruk atas tambang tanpa izin itu,” Sebut Saihu.

Baca Juga  H Mashuri Jadi Narasumber Acara CBPD di Jakarta

Lanjut Saihu, ” Kita sebagai warga kelurahan Dusun Bangko diminta peduli terhadap tanah kelahiran nenek moyang kita ini, masak iya tanah kelahiran kita digarap orang-orang yang tak bertanggung jawab, dan sengaja mengajak orang lain, kok kita diam saja, sungguh naif jika kita biarkan hancur begitu saja ulah PETI,” pintanya.

Edi Erwanto juga warga Bangko Rendah mengeluhkan hal ini, ” Kalau ada dugaan terhadap Aparat yang bermain disana mohon kiranya dapat memikirkan nasib kami yang hidup di pinggir sungai ini, jangan karena kepentingan sesaat masyarakat banyak yang dikorban karena ulah PETI itu,” ujarnya.

Reporter/Editor: Ote

Share :

Baca Juga

Meraingin

Donor Darah Sedunia, Kodim 0420/Sarko Gelar Donor Darah Bersama RSUD Kol Abundjani Bangko

Meraingin

Gerakan Mahasiswa Merangin Jambi Minta Bupati Tutup Tambang Batubara Ilegal Merangin

Meraingin

Ada apa, Pagi-pagi Depan Polres Merangin Kok Ramai??

Meraingin

Akibat PETI di Desa Lubuk Bumbun Mushola Nyaris Tergerus Sungai dan Akses Jalan Putus

Meraingin

Hasil Swab Antigen Kafilah Merangin MTQ Ke 50 Tk Provinsi Jambi ‘Negative’

Meraingin

Siswa SMK Negeri 1 Merangin Segera Berangkat PKL, Komite Gelar Rapat Persiapan

Meraingin

Akhir Jabatan Gubernur Jambi, H Fachrori Umar Pamit Dengan Masyarakat Merangin

Meraingin

Ternyata Pertanyaan Wartawan Cilik Sangat Berkelas Bagi Kapolres Merangin