BULENONNEWS.COM – BANGKO. Kasus investasi bodong di wilayah hukum Polres Merangin menyebabkan korban alami kerugian Rp 8 Miliar.
Tak tanggung-tanggung korbannya mencapai 30 orang yang tersebar di Kecamatan Muara Siau dan Lembah Masurai Kabupaten Merangin – Jambi.
Terkait kasus ini, Polres Merangin sudah menetapkan dua orang tersangka yakni S dan M. Keduanya sudah mendekam di sel tahanan Polres Merangin.
Kapolres Merangin, AKBP Dewa Ngakan Nyoman Arinata mengatakan kurugian terbesar dialami S jumlahnya mencapai Rp 500 juta.
“Modusnya tersangka nawarkan bunga sebesar 10 hingga 12 persen, satu dua bulan pertama jalan dan dibayar dari uang korban lain. Bulan-bulan selanjutnya macet,” kata Kapolres.
Tersangka kata Kapolres, juga menyeret nama Salwa Auto salah satu showroom mobil di kota Bangko. Ia menyebutkan kepada para korban berinvestasi dengan nama showroom tersebut.
Terhadap tersangka dikenakan pasal berlapis, yakni pasal 372 KUHP penggelapan dan pasal 378 KUHP penipuan dan pasal 16 ayat 1 jo pasal 46 UU 10 tahun 1998 tentang Perbankan.
Guna mempertanggungjawabkan perbuatannya kedua tersangka diancam dengan ancaman kurungan maksimal 15 tahun penjara.
Penyidik berhasil menyita berbagai barang bukti diantaranya uang tunai sebesar Rp. 325 juta dan buku rekening BNI dalam kondisi saldo kosong, serta bukti-bukti lain.
“Barang bukti yang kita sita berupa uang 325 juta, kwitansi pembayaran, buku rekening, buku catatan, handphone, BB ini digunakan melangsungkan aksinya,” tambah Kapolres.
Saat ditanya apakah uang tunai yang disita penyidik akan dikembalikan kepada para korban?. Kapolres mengatakan akan ditentukan oleh jaksa dan putusan pengadilan.
“Uang kita sita, nanti uang ini diputuskan oleh pengadilan,” sambungnya.
Lalu bagaimana dengan aksi pelaku, apakah dalam menjalankan aksinya ada otak intelektual selain dirinya atau sedang menjalankan usaha dari pihak lain?.
“Gak ada, setelah kita kembangkan dia sendiri, kebetulan momennya saja sama dengan beberapa kasus investasi bodong yang viral,” pungkasnya.
Untuk diketahui bahwa kedua tersangka menjalankan aksinya dengan cara memperdaya para korban untuk investasi sejumlah modal dalam bisnis usaha jual beli mobil bekas.
Setelah menyetorkan modal, bulan pertama terbukti, para korban langsung mendapatkan keuntungan sebesar 10 hingga 12 persen dari jumlah modal yang disetor.
Bunga yang diberikan kepada para korban berasal dari uang korban itu sendiri dan uang dari para korban-korban baru dengan sistem gali lobang tutup lobang.
Karena setelah berjalan beberapa bulan, salah satu korban tidak lagi menerima bunga seperti yang biasa ia terima, keterangan dari pelaku bahwa usaha tersebut macet.
Karena merasa telah ditipu salah satu korban melaporkan perbuatan pelaku kepala Mapolres Merangin, setelah dilakukan penyelidikan hingga para pelaku berhasil di tangkap.
Reporter : Ote