BANGKO-BULENONNEWS.COM. Ketua DPRD Kabupaten Merangin Muhammad Rifaldi, STR, AP , Selasa siang (26/2/2025) turun ke Sekolah untuk melaksanakan Reses Pertama dalam tahun 2025.
Reses Ketua DPRD Merangin dilakukan berlokasi di SMPN 4 Merangin yang dihadiri Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Merangin Henizor, Staf Ahli Bupati Firdaus, Kabid PTK Rafdi, Camat Bangko, Para Lurah kecamatan Bangko dan Kabag Setwan Merangin Rozali.
Selain itu hadir Para perwakilan kepala Sekolah SMP dalam kecamatan Bangko, Para Wali Murid serta Pengurus Komite.
Tujuan ketua DPRD muda ini memilih reses di dunia pendidikan agar pendidikan di Kabupaten Merangin lebih menjadi perhatian baik mutu, sarana dan infrastruktur menuju sekolah sendiri.
Saat diwawancarai Ketua DPRD Merangin Muhammad Rifaldi mengatakan, banyak cerita dan aspirasi yang di terima dari para guru wali murid dan komite sekolah, terkait pendidikan moral yang sangat jauh berbeda terhadap siswa-siswi di masa kini.
” Dulu para guru secara etika untuk memberikan edukasi tidaklah berdampak ke persoalan hukum, karena orang tua murid memberi kepercayaan penuh kepada majelis guru, namun pada saat ini para guru harus lebih hati-hati memberikan sanksi terhadap siswa-siswi yang sedikit bandel,” ujarnya.
Apabila para guru memberikan sanksi keras Kata ketua DPRD ini, maka guru harus banyak mengalah karena para siswa-siswi tidak segan-segan melawan guru.
” Bahakan tidak sedikit para guru yang terjerat dan di laporkan ke pihak hukum, untuk itu para guru meminta kepada kami, kiranya guru mendapatkan perlindungan hukum, agar lebih leluasa mentransfer ilmu yang bermanfaat ke siswa,” lanjut Rifaldi.
Untuk itu, melalui reses yang di lakukan ini, Ketua DPRD Merangin ini mencoba menerobos ke Pendidikan agar para orang tua murid dan komite bisa memberikan bimbingan terhadap anak mulai dari rumah.
” Kita coba mendorong para wali murid untuk tidak bosan-bosan bersosialisasi tentang moral dan etika terhadap anak,” jelasnya lagi.
Dalam reses Rifaldi juga menyampaikan kepada hadirin, akan duduk bersama pemerintah untuk mengatasi persoalan Guru dan siswa di sekolah.
” Belum lagi persoalan siswa yang putus sekolah, kita akan mencoba mencari solusi terbaik, meski kita dihadapkan dengan efisiensi anggaran, Mudah-mudahan kedepan persoalan di sekolah antara siswa dan guru menjadi lebih baik,” pungkasnya. (Ote)