TANJAB BARAT,BULENONNEWS.COM – Proyek pembangunan pintu air di Parit 10, Desa Tungkal Satu, Kecamatan Tungkal Ilir, Kabupaten Tanjung Jabung Barat (Tanjabbarat), kian menjadi sorotan tajam publik. Anggaran fantastis yang dikucurkan, mencapai lebih dari Rp4 miliar, memicu kekhawatiran dan desakan dari berbagai pihak agar Kejaksaan Negeri (Kejari) Tanjung Jabung Barat dan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) segera turun tangan melakukan inspeksi lapangan.
Kecemasan ini muncul dari masyarakat setempat yang meragukan kualitas dan realisasi proyek. Nilai investasi yang besar dinilai tidak sebanding dengan kondisi di lapangan, sehingga memunculkan dugaan kuat adanya potensi penyimpangan dalam pelaksanaan proyek.
“Kita khawatir dengan mutu dan kualitas tentang proyek ini,” ungkap salah seorang warga yang ditemui, mencerminkan kegelisahan umum di tengah masyarakat.
Masyarakat mendesak pihak berwenang untuk merespons cepat kekhawatiran ini dan melakukan pemeriksaan secara transparan. Tujuannya jelas: memastikan setiap rupiah anggaran negara digunakan tepat sasaran sesuai peruntukannya.
Pintu air ini sejatinya vital untuk meningkatkan produktivitas pertanian dan menjadi solusi jangka panjang mengatasi masalah banjir di wilayah tersebut. Namun, jika kualitas pembangunannya tidak memenuhi standar teknis yang diharapkan, manfaat besar yang diidamkan dipastikan tidak akan terwujud.
Menanggapi situasi ini, pemerhati perkembangan pembangunan di Tanjab Barat, Adi Aspandi, S.H., turut angkat bicara. Ia meminta tim audit agar bersikap transparan penuh atas hasil pemeriksaan pembangunan pintu air ini.
“Saya juga berharap pihak Tipikor (Tindak Pidana Korupsi) agar turun tangan melakukan pemeriksaan atas dugaan penyelewengan pekerjaan proyek ini. Kalau tidak salah, di lokasi yang sama ada dua pekerjaan proyek pembangunan pintu air,” tegas Adi Aspandi, menambahkan catatan penting mengenai kemungkinan adanya proyek ganda di lokasi yang sama.
Penulis Editor Tim Redaksi









