Satlantas Polres Tanjab Barat Berbagi Takjil, Pengendara Dihimbau Tertib Lalu Lintas Bupati Tanjab Barat Hadiri Haul Syekh Abdul Qadir Al-Jailani di Bram Itam Bupati Tanjab Barat Laksanakan Audiensi dengan Komisi Penyuluhan Pertanian Tingkatkan Kualitas Pelayanan Publik, Bupati Tanjab Barat Mulai Terapkan Sistim Tiket Online di Pelabuhan Penyeberangan  Perkuat Sinergi Antara Pemerintah,Bupati Tanjab Barat Serahkan Hibah Kantor Kejari di Desa Pembengis

Home / Pelabuhan

Selasa, 26 Maret 2024 - 19:06 WIB

Belum Mempunyai Aturan Hukum,Diduga Kadishub Tanjab Barat Sering Masukan Alat Berat di Pelabuhan Roro Kuala Tungkal 

TANJABBARAT, BULENONNEWS.COM – Belum mempunyai aturan hukum, Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Tanjung Jabung Barat (Tanjab Barat) diduga sering memaksakan alat berat masuk Pelabuhan Roro, Kuala Tungkal yang akan dibawa menggunakan kapal ke tujuan Dabo, Kepulauan Riau.

Kadishub Tanjab Barat Samsul Jauhari mengatakan dua alat berat berupa eskavator dan scrap akan dibawa ke Dabo melalui Pelabuhan Roro. Ia mengatakan dua alat itu nantinya akan diberangkatkan sesuai dengan situasi dan kondisi yang ada terlebih dahulu.

“Kalau yang roda besi itu kita nanti pakai mobil towing, kalau yang secrap itu nanti langsung masuk pelabuhan karena itu ban karet,” katanya.

Samsul mengaku kedua alat berat itu milik orang Dabo yang sengaja dimasukan lewat Pelabuhan Roro. Terkait aturan yang mengizinkan alat berat masuk ia mengaku belum ada aturan hingga saat ini. Akan tetapi pihaknya telah mengajukan peraturan bupati (perbup) diakhir 2023 lalu.

Baca Juga  Koalisi Penyelamat Pilar Demokrasi di Jambi Demo Tolak RUU Penyiaran

Akan tetapi, perbup itu belum diproses. Sehingga memasukan alat berat tersebut merupakan kebijakan dirinya selaku Kepala Dinas Perhubungan Tanjab Barat.

“Kebijakan saja, Bukan ilegal tapi kebijakan saja sambil nunggu Perbup disetujui. Aturan nya blm ada sama sekali,” ungkapnya.

Saat ditanya kenapa alat berat itu masuk lewat Pelabuhan Roro Kuala Tungkal yang notabennya hanya untuk angkutan barang dan orang utnuk penyebrangan. Samsul mengatakan jika lewat Pelabuhan Roro, Kuala Tungkal akan lebih hemat biaya.

“Kalau tidak lewat sini, lewat Sabak dan itu harus pakai tongkang biaya tongkang itu sekitar Rp50-Rp60juta. Kalau satu atau dua alat berat kan mereka rugi biaya sewa tongkang minimal 4 alat berat lah,” ucapnya.

Ditanya kapasitas jembatan Penyebrangan Pelabuhan Roro, Kuala Tungkal ia mengaku dikisaran 15 ton. Itu pun hanya untuk angkutan barang bukan alat berat.

Baca Juga  Bupati Tanjab Barat Tinjau Lokasi Tanah Longsor di Parit Deli

“Kalau kapasitas jembatan sekitar 15 ton nan itu, karena kita ga punya timbangan. Yang bikin masalah itu diroda alat berat karena besi itu bisa merusak makanya cari towing,” ujarnya.

Samsul mengaku dua alat berat itu dibatalkan untuk dikirimkan. Keptusan mendadak itu terkesan aneh, sebab hal itu dilakukan setelah dikonfirmasi media.  “Ga jadi untuk dikirimkan alat berat itu.” Tandasnya

Setelah dikonfirmasi awak media terkait akan memasukan alat berat itu, Kadishub Tanjabbar mendadak membatalkan dua alat berat itu yang akan diberangkatkan ke Dabo pada Senin (25/3/24) diseberangkan. Sedangkan alat berat roda besi akan disebrangkan disekitar tanggal 10 atau 11 April 2024.

“Dua alat berat itu infonya dibatalkan untuk diberangkatkan,” kata sumber.

Share :