TANJABBARAT.BULENONNEWS.COM,APBD dan APBD-P kab. Tanjab barat telah berjalan. Dimana proses pelelangan untuk paket paket pekerjaan di lakukan di web site LPSE Tanjab Barat dengan pokja yang tergabung dalam UKPBJ kab. Tanjab Barat.
Wawan salah satu pemerhati kegiatan lelang di ULP / UKPBJ kabupaten Tanjab barat sangat menyayangkan dan bingung dengan persyaratan-persyaratan yang di buat oleh Pokja.
Wawan mencontohkan, “Pada pelelangan paket APBD tahun 2021, UKPBJ kabupaten Tanjab barat telah menayangkan beberapa paket pelelangan pekerjaan fisik di beberapa instansi, dalam pelelangan tersebut.
menurut wawan yang disampaikan beberapa orang rekanan kepadanya,para rekana yang mengikuti proses lelang tersebut merasa bingung, Karna paket yang di lelang ada yang ditampilkan Bill of Quantity (BQ), ada juga paket yang di tayangkan tidak menampilkan Bill of Quantity (BQ),Sehingga sangat membingungkan para rekanan sebut Wawan yang mendapat laporan atau cerita dari beberapa oknum rekanan tersebut.
Masih menurut rekanan kepada wawan,”Bagai mana rekanan dapat memasukan penawaran, sementara BQ tidak di tampilkan di Portal LPSE.
Perihal kisruh pada sistym pelelangan oleh panitia yang lebih heran lagi, Pemenang lelang paket tidak di tampilkan BQ itu tetap ada. Disinikan kita bingung, dasar utk memasukan penawaran itu ada Administrasi (dokumen) dan ada BQ. BQ dalam hal ini sangat penting. Karna di BQ ini lah item2 pekerjaan dan volume pekerjaan tercantum. Bagaimana rekanan memasukan penawaran kalau BQ nya tidak ada? Ini lah yang membuat kuat dugaan ada permainan kongkalikong antara pemenang tender dengan panitia.
Wawan selaku pemerhati pembangunan di Tanjabbarat ini meminta kepada pihak panitia lelang untuk bekerja dengan profesional dan transparan.jangan bekerja semaunya saja,dan kepada Pak Bupati untuk melakukan kroscek kepada staf pembantu di pemerintahan agar berkerja dengan aturan perundang-undangan “Timpal Wawan.
EDTOR:OTE.
TIM BULENON.