Sarolangun-Bulenonnewa.com.
Ziarah ke Makam merupakan Adat tradisi dan Budaya bagi kaum Mu’min sedunia untuk mengenang orang yang telah meninggal atau sudah wafat.
Tak ayal Desa Tanjung Kecamatan Bathin Vlll Kabupaten Sarolangun, setiap Hari Raya Idul Fitri ke Dua selalu melaksanakan Pawai Ziarah ke Makam bersama-sama dan hampir semua kaum laki-laki di Desa tersebut turun berjamaah untuk berta’ziah.
Pelaksanaan Ziarah makam Desa Tanjung Bertepan dihari Jumat (14/5/21) di Tempat Pemakaman Umum (TPU) dilokasi Pemakaman lama seberang, Dusn dan TPU yang baru.
Tidak itu saja, selain berta’ziah masyarakat Desa ini antusias mendengarkan Cerita Legendaris Asal muasal masuknya agama Islam ke Desa Tanjung sejak tahun 1770 silam yang di pelopori oleh Khotib Ali dari Sumatera Barat dan dari Aceh.
Disamping berta’ziah pawai ziarah, warga Desa Tanjung secara Individu juga melaksanakan ziarah ke makam keluaganya masing-masing usai Pawai Ziarah berjamaah.
Ahmad Lutfi Kepala Desa Tanjung saat diwawancarai Media ini mengatakan, Pawai Ziarah ini biasa dilakukan masyarakat Desa Tanjung yang turun temurun.
” Ziarah Kubur secara bejamaah ini, merupakan tradisi turun temurun sejak zaman dahulu, tujuannya adalah untuk mengenang jasa para terdahulu yang memperjuangkan Pembangunan Desa Tanjung kala itu, Alhamdulillah budaya itu tetap terjaga hingga saat ini, “terang Kades Ahmad Lutfi.
Lanjut Kades, ” Ada Lima titik Pemakaman yang di Ziarah hari ini, namun tak kalah pentingnya adalah ziarah ke makam para Debalang (Pahlawan Perjuangan) dan para Guru dan Ulama lainnya Desa Tanjung Ratusan tahun yang lalu, “tambahnya.
Sementra Imam Masjid Mu’awanah Desa Tanjung Hasbi mengatakan,”Wisata Nabi Muhammad SAW adalah Kuburan, jadi jika kita rindu kepada keluarga yg sudah meninggal, ziarahlah ke Kuburan,” ungkapan Imam.
Penulis/Editor: Ote.