BULENONNEWS.COM – BANGKO. Kali ketiga Forum Lintas Pemerhati Merangin (F-LPM) mengalami kegagalan untuk melaksanakan Audiensi bersama DPRD Merangin, terkait adanya Pertambangan Batubara yang beroperasi secara Ilegal di Tabir Ulu Kabupaten Merangin Jambi.
Kegagalan tersebut bukan tak mungkin bagi F-LPM bertanya-tanya, ada apa sebenarnya yang terjadi terhadap Dewan kebangaan rakyat Merangin ini, sementara persoalan Masyarakat selalu terabaikan.
Sesuai undangan yang ditandatangani oleh ketua DPRD Merangin dengan jadwal rapat audiensi hari ini tanggal 25 Juli 2022 pukul 14.00, mengudang semua leding sektor terkait, HMI Forkopimda, untuk duduk bersama, namun berbagai alasan yang dikemas, sehingga Audiensi batal di gelar.
Ketua DPRD Merangin Herman Efendi, saat diwawancarai mengucapkan permohonan maafnya kepada F-LPM atas molornya dan batalnya Audiensi karena Jadwal yang bertumburan dengan Paripurna dan rapat Bamus, Senin (25/7/2022).
” Tadi jadwal Paripurna kita tertunda karena tidak Qorum, setelah paripurna dilaksanakan kita rapat Bamus kemudian Paripurna lagi, jadi kami mohon maaf audiensi hari ini molor, kalau mau nunggu kita rapat usai paripurna silahkan” kata Ketua DPRD saat waktu menjukan pukul 16.18 dan leding sektor Forkopimda HMI telah duluan meninggalkan gedung DPRD.
Ditanyakan media, Kenapa DPRD terkesan mengelak melaksanakan audiesi bersama F-LPM, ada apa dibalik ini, apakah DPRD takut adanya indikasi DPRD terlibat dalam kasus ini??
” Oh tidak, kita tidak mengelak kita tidak takut, karena kita tidak ada terlibat apa-apa? jawab Herman Efendi, sedikit merona.
Kegagalan yang dialami F-LPM semakin memacu semangat terhadap ketua DPRD ini untuk kembali menjadwal ulang pertemuan yang akan datang.
” Nanti tanggal 4 Agustus ada Paripurna, kita janji akan jadwal ulang lagi audiensi,” pungkas ketua DPRD bergegas menuju ruang Paripurna.
Menariknya dalam rencana Audiensi hari ini, Wakil Ketua l DPRD H. Zaidan ismail sempat mengungkapkan ” Buat apa” guna Audiensi, orang Batubara sudah Dua hari tidak opersi (Cabut).
” Dakdo guno lagi kito Audiensi dindo orang Batubara lah 2 hari cabut, alat-alat lah keluar galo cubo cek lokasi,” ungkapnya sambil berbarengan menuju ruang Bamus sore ini.
Atas ungkapan wakil ketua 1 itu, koordinator F-LPM Ruly, Oktora mengatakan pergerakan ini tidak harus diam begitu saja.
” Harta, Merangin dengan semena-mena telah rampas, jelas ada kajian hukumnya ini pidana loh, bisa saja, alat – alat di amankan sementara sudah dingin nanti mereka masuk lagi,” ujar Ruly merasa tidak puas. (TIM).