Bulenon News.Com Tanjab Barat – Masih ditemui sejumlah madrasah swasta di Kabupaten Tanjung Jabung Barat yang kondisi bangunanya sangat memperihatinkan, baik bangunan sekolah maupun perlengkapan belajar, padahal peluang bantuan dari Kementerian Agama pusat selalu dibuka setiap tahun nya untuk seluruh madrasah.
Kasi Pendidikan Madrasah Kantor Kementerian Agama Kabupaten Tanjab Barat, M. Rusli Zaenal menyebutkan bahwa bantuan tersebut ada di Dirjen Pendidikan Islam, namun masih adanya bangunan sekolah yang kondisinya masih rusak menurutnya, hal itu akibat pihak sekolah yang belum menyelesaikan tahapan administrasi dalam menginput data.
“Kalau bantuan selalu ada setiap tahun dari Dirjen Pendis (Pendidikan Islam) peluang itu diberikan kesemua madrasah negeri maupun swasta dengan mengupload data di sim Sarpras mengenai kebutuhan apa saja yang sangat mendasar madrasah itu.” Sebutnya. Kamis, (03/02/22).
“Nah yang menjadi kendala saat ini madrasah yang ada di Tanjab Barat apalagi pihak swasta mungkin mereka itu secara administrasinya belum lengkap, seperti kepemilikan tanah atau pihak sekolah terlambat menguploadnya karena ada batasan waktu,”sambungnya.
Ia menerangkan bahwa ditahun 2019 lalu sebanyak 8 madrasah baik negeri maupun swasta yang mendapatkan bantuan dari Dirjen Pendis tersebut, kemudian kata dia, ditahun 2020 bantuan tersebut tidak turun sebab terkendala covid-19.
“Kalau ditahun 2021 kemarin ada turun satu madrasah negeri yaitu berupa bantuan perlengkapan praktek yaitu perangkat komputer, untuk tahun 2022 ini belum ada informasi kita.” Tuturnya.
Sementara itu, jumlah Madrasah Ibtidaiyah (MI), Madrasah Tsanawiyah (Mts) dan Madrasah Aliyah (MA) yang ada di Tanjab Barat baik negeri dan swasta sebanyak sekitar 96 madrasah, dengan MI negeri sebanyak 2 dan swasta 22, Mts negeri 3 dan swasta 45, kemudian MA negeri 2 lalu swasta berjumlah 22.
“Makanya kita selalu memberikan informasi tersebut kepada seluruh madrasah madrasah ini untuk segera melengkapi berkas terutama madrasah swasta agar menjadi negeri, sehingga secara pembangunan dan bantuan lebih teratur administrasinya dan yang terpenting bangunan tersebut juga masuk menjadi aset daerah kita sendiri.” Pungkasnya.
Penulis/Editor:Amir/Otte