MERANGIN-BULENONNEWS.COM. Sosialisasi yang dilakukan Kapolres Merangin Melalui Waka Polres dan Polsek Sungai Manau pada hari Jum’at tanggal 9 September 2022 di kantor Desa Sungai Pinang Kecamatan Sungai Manau, sepertinya hanya di pandang dengan mata sayu tidak berpengaruh terhadap pelaku PETI.
Kenyataan yang terjadi hari ini, Minggu (11/9/22) pelaku PETI di desa Sungai Pinang masih tetap nekad beroperasi seperti biasa tanpa menghiraukan himbauan dan seakan sosialisasi Polisi bukanlah sebuah larangan keras dalam aktivitas mereka.
Berdasarkan pantauan awak media di lapangan, sepanjang aliran sungai di desa Sungai Pinang 26 Alat berat jenis Excavator berbagai merek senantiasa mengacak-acak hamparan bebatuan dengan mencari sumber daya alam atau butiran Emas secara Ilegal, sehingga aliran sungai centang perenang dan porak poranda tidak karuan oleh aktivitas PETI.
Lebih parahnya lagi, aktivitas di wilayah Desa ini, berdekatan dengan gedung sarana pendidikan yang berdampak suatu ketika bisa terendam air kala musim hujan, akibat dari tanah yang tergerus oleh PETI, saat ini saja sudah menyerupai danau dangkal.
Berdasarkan penelusuran, belum habis penghujung Desa Sungai Pinang, terlihat sejumlah Gajah ber belalai besi bebas menari-nari di bantaran sungai, apa lagi sampai akhir ujung desa, diduga masih banyak alat yang beroperasi.
Menurut salah satu pekerja tambang, cukong besar PETI dengan alat berat adalah warga Sungai Pinang itu sendiri berinisial NZ dan ID.
” Yang punyo alat tu orang sinilah, manolah berani orang samo Dio pengaruh nyo kuat” ujar salah satu pekerja PETI seraya berlalu dari hadapan awak media.
Reporter : Ote