Bulenonnews.com-Sarolangun, Angka Perkara yang masuk ke dalam daftar Rekapitulasi Pengadilan Agama Kabupaten Sarolangun sejak Bulan Januari hingga Desember 2021 mencapai Angka 628 termasuk sisa Perkara tahun 2020.
Sementara dari 628 Data yang masuk kedalam pendaftaran tersebut 609 Perkara yang sudah mendapat putusan dan tersisa 19 Perkara.
Dari 628 Perkara ini, tersebar diberbagai Kecamatan Se Kabupaten Sarolangun, Yakni Kecamatan Sarolangun berjumalah 121 Perkara, Bathin Vlll 36 Perkara, Kecamatan Pauh 78 Perkara, Mandiangin 60 Perkara, Air Hitam 55 Perkara, Pelawan 69 Perkara, Singkut 105 Perkara, Limun 21 Perkara, Cermin Nan Gedang 19 Perkara, dan Kecamatan Batang Asai 37 Perkara.
Usaia porduktif sangat mendominasi Perkara sepanjang tahun 2021 yang diterima Pengadilan Agama Kabupaten Sarolangun.Dari data yang dihimpun Media Buletin Nasional Siang ini, Rabu (15/12/21), usia 31 sampai 40 tahun tetinggi jumlahnya dengan Jumlah permohonan Perkara 195.
Dan rincian Perkara tersebut merupakan perkara Permohonan, Seperti Isbad Nikah, dispensasi kawin, dan Penetapan waris berjumllah 276 perkara, serta gugatan cerai sebanyak 352 perkara.
Selanjutnya Rincian Perkara menurut pekerjaan terbanyak adalah yang bekerja sebagai Ibu Rumah Tangga (IRT) yakni 240. Dan Perkara menurut Pendidkan didominasi Pendidikan tamatan Sekolah Dasar (SD) dengan jumlah 271.
Ketua Pengadilan Agama Kabupaten Sarolangun Arif Irhami melalui Panitera Muda Hukum, Mulyadi menerangkan bahwa Faktor yang memicu terjadinya perceraian kebanyakan dari kasus pertengkaran dalam Rumah Tangga.
” Untuk perceraian disebabkan oleh pertengkaran terus menerus diangka 80%, perceraian disebakan oleh meninggalkan salah satu pihak diangka 5%, penyebab dari kasus perjudian 10%. Dan Kasus Kekerasan Dalam Rumah Tangga sebanyak 5%.” terang Panitera Muda, diamini oleh Sekretaris Pengadilan Agama Sarolangun Maidaryati.
Selain itu, penyebab dari perkara perceraian itu dipicu oleh,” Faktor Ekonomi, Cemburu, perselingkuhan, karena Soial media,” tambah Sekretaris Pengadilan Agam, Maidaryati.
Reporter : Ote