BANGKO-BULENONNEWS.COM. Dalam meningkatkan Kualitas dan akses kesehatan Masyarakat Kabupaten Merangin, Dinas Kesehatan Kabupaten Merangin gelar musyawarah Perencanaan Pembangunan Forum OPD bidang Kesehatan, Kamis (9/3).
Musyawarah Perencanaan Pembangunan bidang OPD bidang Kesehatan itu dilaksanakan di Aula Depati Payung Kantor Bappeda Kabupaten Merangin, namun sayangnya tidak dihadiri Kepala Dinas Kesehatan Soni Propesma dan Direktur RSUD Kol Abunjani Irwan Kurniawan, tentu ini menjadi sebuah pertanyaan besar di mata publik.
Meski demikian, terlihat dihadiri Wakil Bupati Merangin Nilwan Yahya, Sekretaris Bappeda Zainal Abidin, Kadis DPPKB H. Abdaie, perwakilan Direktur RSUD Kol. Abundjani, perwakilan Kepala Dinas Kesehatan, para Kepala Puskesmas Se Kabupaten Merangin dan beberapa camat.
Sebelum membuka secara Resmi Musyawarah Perencanaan Pembangunan bidang Kesehatan tersebut wakil Bupati Merangin menegaskan, seharusnya musyawarah perencanaan pembangunan bidang kesehatan ini dihadiri oleh kepala dinas dan Direktur RSUD, sekurang-kurangnya sekretaris dinas.
” Karena ini merupakan amanah Undang-Undang, jadi apapun hasil pembahasan hari ini agar dapat disampaikan ke Kadis kesehatan,” pinta wabup Merangin.
Dalam sambutanya Nilwan menyampaikan, forum OPD bidang kesehatan yang dilaksanakan itu, merupakan salah satu tahapan dalam proses perencanaan pembangunan yang diamanatkan nomor : 25 tahun 2002 tentang sistim perencanaan pembangunan nasional dimana proses penyelenggaraan pembangunan yang dilaksanakan secara bersamaan.
” Dalam kesempatan ini ada beberapa isu faktual yang perlu menjadi perhatian kita semua saat merumuskan suatu kebijakan pembangunan, sehingga program tersebut benar-benar dapat menjawab segala permasalahan dan tantangan yang ada,” Katanya.
Dikatakan wabup, dari kondisi gizi anak di Kabupaten Merangin masih perlu menjadi perhatian. Ditambah lagi rendahnya derajat kesehatan kabupaten Merangin.
” Hal ini ditunjukkan dengan indikator mortalitas dan morbiditas. Pada angka kematian neonatal, menunjukan penurunan dibandingkan tahun sebelumnya yakni 43 kasus kematian, sehingga pada tahun 2021 dan tahun 2022 23 Kasus, jadi hal ini mesti menjadi perhatian kita semua,” tambahnya.
Diingatkan oleh wabup, pada tahun 2022-2023 Merangin akan dihadapkan oleh penomena bonus Demografi.
” Kita perlu mewaspadai Stunting anak, karena kurang gizi kronis menyebabkan ganguan pertumbuhan anak lebih rendah atau kedil dari, standar yang sebenarnya,” Pungkasnya.
Reporter : Ote.