Polres Tanjab Barat Amankan Enam Pelaku Curanmor Dua Diantaranya Berstatus Pelajar Bupati Anwar Sadat Resmikan TPU Berkah  Pemkab Tanjab Barat Bangun TPU Berkah Mampu Menampung 7000 Makam Anggota DPRD Tanjab Barat Hadiri Peresmian TPU Berkah Polres Tanjab Barat Ringkus Pelaku Setubuhi Anak Dibawah Umur

Home / Tanjab Barat

Kamis, 18 November 2021 - 20:13 WIB

Kisruh Pembayaran Ganti Rugi Tanah Desa Teluk Pengkah,LSM Petisi 28 Minta Bupati Turun Tangan,Adi Asfandi Berharap Proses Hukum Dijalankan

LSM Petisi 28 Minta Bupati Tanjabbarat Merespon Polemik Ganti Rugi Tanah Dan Lahan Di Desa Teluk Pengkah

TANJABBARAT-BULENONNEWS.COM,Terkait adanya dugaan permintaan sebesar 40% uang ganti rugi yang akan dibayarkan oleh pemerintah pusat kepada pemilik tanah dan lahan oleh ketua kelompok tani di Desa Teluk Pengkah dinilai Lebay oleh Direktur eksekutif petisi 28 Kabupaten Tanjabbarat.

Praktik menguntungkan diri sendiri atau pungli seperti ini tidak bisa dibiarkan,jangan sampai ada kebijakan yang merugikan sepihak,apa lagi adanya dugaan permintaan fee sebesar 40% atas uang ganti rugi dari pemilik lahan dan kelompok tani.”Ujar Syafrudin.

Ditambahkanya lagi,”Bupati juga diminta untuk memanggil Kepala Desa dan Camat untuk dimintai keterangan atas dugaan permintaan fee dari ketua kelompok tani dimaksut,dan kepada instansi penegak hukum dalam hal ini polisi agar turun tangan untuk melakukan penyelidikan,pasalnya dalam permasalahan ini ada surat pernyataan yang dibuat oleh ketua kelompok tani serumpun jaya yang menyatakan uang pembayaran ganti rugi diberikan kepada pengurus sebesar 40%,ada pun rincian dari 40% tersebut sebesar 17,5% diperuntukan bagi anggota kelompok tani yang tanah dan lahanya tidak termasuk dalam peta lintasan jalan tol dan 2,5% akan disumbangkan untuk pembangunan mesjid,sementara diketahui ada beberapa anggota kelompok tani yang menolak kesepakatan tersebut,jadi saya berharap kepada pihak terkait untuk serius membantu masyarakat dalam menyelesaikan kisruh ini,”Tambah Udin Codet Sapaan Sehari-harinya ini.

Baca Juga  Jadi Masalah,Bangunan RKB SMN 2 Disinyalir Asal Kerja.

Terpisah,Adi Asfandi SH Selaku pengamat sosial di Tanjabbarat juga menyayangkan jika memang masih ada praktik-praktik yang dipaksakan atas kehendak sendiri dan untuk kepentingan sendiri atau kelompok,”kasihan masyarakat,selaku pemangku organisasi yang seharusnya membantu anggotanya untuk menuju kesejahteraan,bukan mengambil serta mengurangi pendapatan anggotanya.”Sebut Adi Saat Dikompirmasi Via Selulernya.

Baca Juga  Rapat Konsolidasi Partai Demonrat,Bacaleg Optimis Menangkan Pemilu 2024

“Ia juga menyarankan kepada maayarakat yang tanah dan lahanya yang menfapatkan ganti rugi serta anggota kelompok tani uantuk tidak takut melaporkan permasalahan ini ke pihak yang berwajib,apa lagi ada bukti tertulis yang berisikan permintaan pemberian fee Sebesar 40% yang harus ditanda tangani oleh anggota kelompok tani tersebut,ini sudah masuk keranah dugaan pemungutan liar yang bertujuan menguntungan diri sendiri,jadi saya juga berharap pihak instansi kepolisian untuk turun tangan dalam permaslahan ini.kegiatan seperti ini jangan sampai berakar di negri ini,”Pungkas Alumni Universitas Bung Hatta Satu ini.JURNALIS:MARDAN BULENON

 

Share :

Baca Juga

Tanjab Barat

Perjuangan Komisi lll DPRD Tanjabbar Perbaiki Jalan Lintas Senyerang Membuahkan Hasil

Tanjab Barat

Polres Tanjab Barat Masih Buru 3 Pelaku Tindak Pidana

Tanjab Barat

Atasi Kemacetan,Jalan Pahlawan Menuju Simpang Andalas Diberlakukan Satu Arah

Tanjab Barat

Bupati Tanjab Barat Bersama PetroChina Resmikan Pembangunan 3 Aula Pondok Pesantren

Tanjab Barat

Diduga Oknum Rekanan Tidak Profesional,Beberapa Bangunan Sekolah Di Tanjabbarat Bakal Terbengkalai

Tanjab Barat

Patahan Salah Satu Tiang WFC, Menimbulkan Kekhawatiran Penambang Pompong.

Tanjab Barat

Pemkab Tanjab Barat Merasa di Lecehkan,Ganti Rugi Tiang Pancang WFC Tak Kunjung Selesai

Tanjab Barat

Anwar Sadat Bersama Pengurus DPD PAN Tanjabbarat Bagikan Takjil