TANJAB BARAT – Bulenonnews.com. Dampak pandemi Covid-19, sejumlah pedagang bendera musiman yang biasanya menjamur di Kabupaten Tanjung Jabung Barat buat mengeluh, mereka harus gigit jari akibat sepinya pembeli dan turunnya Omzet penjualan.
Penjualan bendera merah putih menyambut HUT RI ke 75 ini menurun hingga 50 persen dibanding pada tahun sebelumnya.
Hal tersebut diakui salah seorang penjual bendera musiman Beni, ia menyebutkan bahwa menurunnya pembelian bendera pada tahun ini karena terpengaruh pandemi Covid 19.
” Pada HUT Kemerdekaan tahun sebelumnya, biasa sehari mampu menjual rata – rata 30 bendera, kini hanya 15 hingga 20 bendera.” Keluhnya.
Ia menuturkan selain pembeli sepi karena dampak covid-19, permintaan pesanan bendera pun sepi sangat berbeda dari tahun lalu.
” Kalau tahun lalu permintaan bendera merah putih seminggu sebelum hari kemerdekaan meningkat drastis penjualan nya, akan tetapi tahun ini berbeda dari tahun sebelumnya.” Ungkapnya.
” Biasanya sejak 1 Agustus penjualan bendera serta atribut bisanya mencapai ratusan lembar sehari dan permintaan didominasi oleh perkantoran. Namun kini masih sepi pembeli,” Bebernya.
Hal senada juga pedagang lainnya Pian, ia menyebutkan bahwa biasanya omsetnya penjualannya bisa mencapai Rp 500 ribu dalam sehari. Namun sekarang ini untuk mencari Omzet hanya Rp 100 ribu terasa sangat sulit.
” Pembeli tiap hari ada, tapi sepi tidak seperti tahun lalu.” Katanya.
Kata Pian, dirinya bersama pedagang bendera lainnya tetap optimis menjajakan dagangan nya hingga menjelang Hut RI 17 agustus nanti, sambil berharap ramai akan pembeli.
” Kita menjual bendera beragam jenisnya bang, mulai bendera merah putih biasa, kemudian layur, umbul-umbul, bandir, dan segitiga. Serta ada jenis background merah putih, biasanya yang paling diminati pembeli kebanyakan umbul-umbul dan bendera biasa.” Pungkasnya.
Penulis/Editor: Amir/Ote