Bupati Tanjab Barat Dampingi Menparekraf RI Kunjungan Kerja ke Wisata Mangrove Pangkal Babu Ketua DPRD H.Abdullah Pinta Pemkab Segera Usulkan Terkait Kebutuhan Kawasan Hutan mangrove Ke Kementerian Pariwisata  Ketua DPRD H.Abdullah Hadiri Pembukaan Festival Arakan Sahur Tahun 2024 Bupati Tanjab Barat Dampingi Menteri Parekraf Sandiaga Uno Buka festival Arakan Sahur Tahun 2024 Festival Arakan Sahur Masuk Dalam KEN, Pemkab Tanjab Barat Datangkan Menparekraf Sandiaga Salahuddin Uno

Home / Tanjab Barat

Minggu, 30 Agustus 2020 - 19:26 WIB

Peringati 10 Muharram di Ponpes Al Baqiatus Shalihat

TANJAB BARAT-BULENONnews.com. Memperingati 10 Muharram masyarakat Tanjab Barat selalu melakukan pembuatan bubur Asyura yang merupakan tradisi secara turun temurun.

Pembuatan bubur Asyura merupakan tradisi yang sudah dilakukan oleh Masyarakat Tanjab Barat yang didominasi oleh para perempuan secara bergotong-royong membuat bubur ini.

Seperti yang di lakukan anak anak santri di Ponpes Al Baqiatus Shalihat di Kuala Tungkal yang berlokasi di jalan Prof Dr Sri Soedewi. MS SH, Kelurahan Sungai Nibung, Kecamatan Tungkal Ilir, Kabupaten Tanjung Jabung Barat.

Terlihat dilokasi, Kekompakan puluhan anak anak santri perempuan ini secara bergotong royong dalam pembuatan bubur Asyura.

Baca Juga  Anuar Sadat Panen Padi Raya Kampung Tangguh sigenjai Di Kelurahan Patunas

Membuat bubur Asyura ini anak anak santri ini dibagi dalam beberapa kelompok ada yang memotong rempah rempahan seperti berbagai jenis sayuran, ada juga yang mencincang ayam. Sebagai bahan untuk pencampur bubur.

Bermacam ragam bahan jenis sayuran dalam pembuatan bubur Asyura, kira-kira ada yang sebagian sampai 40 macam bahan dicampur dalam satu adonan dan jadilah bubur Asyura.

Ini di ungkapkan pengasuh Pondok Pesantren Al Baqiatus Shalihat, H.Abdul Hakim bahwa Setiap tanggal 10 Muharram atau yang disebut dengan hari Asyura dan peringatan membuat bubur Asyura ini di ambil dari tradisi Kalimantan.

Baca Juga  Pemkab Tanjabbarat Permudah Layanan Bagi Investor Berinvestasi

Ia juga mengatakan, tradisi itu berkembang sampai sekarang, tujuannya supaya orang yang makan bubur Asyura ini mendapatkan keberkahan dan keluasan rezeki dari Allah SWT.

“Di setiap 10 Muharram siapa yang membuat dan memakan bubur Asyura, “Insya Allah” akan mendapatkan kemudahan rezeki oleh Allah SWT,” kata H.Abdul Hakim.

Katanya lagi, Karena campuran dalam pembuatan bubur itu banyak, otomatis belanjaan lebih dari hari hari biasanya.

“Di setiap10 Muharram di anjurkan berbelanja lebih dari hari hari biasanya,”pungkasnya.

Penulis/Editor: Amir/Ote.

Share :

Baca Juga

Tanjab Barat

Safrial Salah Satu Kepala Daerah Tak di Suntik Vaksin Covid-19

Tanjab Barat

Belum Terealisai Pemkab,Warga Berinisiatif Pasang Lampu Penerangan Jalan

Tanjab Barat

Dengan Mengucapkan Bismillahirohmanirohim,Saudara Jamal Laksanakan Rapat Awal

Tanjab Barat

Dihari Kemedekaan RI Ke-75, Sebanyak 197 Napi Tanjabbar Dapat Remisi

Tanjab Barat

Kapolres Tanjab Barat Gelar Baksos dan Tinjau Vaksinasi Covid-19 di Kecamatan Senyerang

Tanjab Barat

DLHD Tanjabbarat Diduga Tidak Jalankan Pungsi Pengawasan Atas Keresahan Warga

Tanjab Barat

Dari 600 Target Vaksin Di Desa Harapan Jaya Kecamatan Seberang Kota Tercapai 475 Per Hari ini

Tanjab Barat

Kapolres Tanjab Barat Pimpin Pendinginan Pemadaman Karhutla Di Desa Pematang Lumut