TANJABBARAT,BULENONNEWS.COM -Semangat kebangkitan santri menggema di Alun-Alun Kota Kuala Tungkal saat Bupati Tanjung Jabung Barat, Drs. H. Anwar Sadat, M.Ag., memimpin upacara peringatan Hari Santri Nasional Tahun 2025. Sekitar 1.650 santri dan santriwati dari berbagai pondok pesantren di kabupaten tersebut menjadi saksi sekaligus pelaku dari momen sakral ini.
Acara akbar ini dihadiri sejumlah tokoh penting, termasuk Wakil Bupati, Ketua dan Wakil Ketua DPRD, jajaran Forkopimda, Kepala Pengadilan Negeri dan Agama, Sekretaris Daerah, Kepala OPD, serta para ulama, pengasuh, dan pimpinan pondok pesantren se-Tanjung Jabung Barat, menunjukkan kuatnya dukungan pemerintah dan masyarakat terhadap peran santri.
Duka Cita dan Komitmen Negara untuk Pesantren
Dalam amanat yang dibacakan, yang merupakan pesan dari Menteri Agama RI, Prof. Dr. KH. Nasaruddin Umar, M.A., Bupati Anwar Sadat menyampaikan rasa duka yang mendalam atas musibah yang menimpa Pondok Pesantren Al-Khozini, Sidoarjo, yang merenggut nyawa 67 santri.
“Kita semua berduka, bangsa ini berduka. Semoga seluruh korban mendapatkan tempat terbaik di sisi Allah SWT, dan keluarga yang ditinggalkan diberi ketabahan dan kekuatan,” ujar Bupati, menekankan solidaritas dan kepedulian.
Bupati juga menggarisbawahi respons cepat Kementerian Agama yang turun langsung memberikan bantuan dan memastikan pemulihan, menegaskan bahwa langkah ini adalah “bukti nyata kehadiran negara bagi pesantren dan para santri” dan sekaligus momentum untuk berbenah agar tragedi serupa tak terulang.
Jihad Santri di Era Digital: Kuasai Ilmu dan Teknologi
Lebih lanjut, Bupati menekankan bahwa Hari Santri 2025 harus menjadi titik tolak kebangkitan bagi santri Indonesia. Ia menantang para santri untuk tidak hanya mahir dalam ilmu agama atau “kitab kuning,” tetapi juga wajib menguasai “teknologi, sains, dan bahasa dunia.”
“Dunia digital kini menjadi ladang dakwah baru bagi para santri,” tegasnya. Pesan inti dari Bupati kepada ribuan santri adalah untuk menjadi generasi yang “berilmu, berakhlak, dan berdaya menjaga tradisi pesantren sekaligus memeluk inovasi zaman.”
Menutup dengan Pesan Inspiratif
Menyudahi sambutannya, Bupati menyampaikan pesan penutup yang kuat: “Barang siapa menanam ilmu, ia menanam masa depan. Dari tangan para santrilah masa depan Indonesia akan ditulis. Selamat Hari Santri 2025 — Mengawal Indonesia Merdeka, Menuju Peradaban Dunia.”
Rangkaian acara peringatan semakin meriah dengan penyerahan hadiah bagi para pemenang lomba yang diselenggarakan Kantor Kementerian Agama, meliputi kompetisi keilmuan seperti Lalaran Amtsilah Tashrif dan Fahmil Kutub, hingga kompetisi keterampilan dan kewirausahaan (Santripreneur yang diselenggarakan BAZNAS) dengan kategori Industri Kreatif, Peternakan, Perkebunan, dan Video Kreatif.
Acara ditutup dengan arak-arakan pawai Hari Santri 2025, yang diawali dengan khidmat oleh Pasukan Santri Pengibar Bendera dari Ponpes Al-Baqiyatus Shalihat, dan diakhiri dengan semarak rombongan Ponpes Daarul Abrar. Pawai ini menjadi simbol pergerakan dan peran aktif santri dalam mengisi pembangunan bangsa.
Penulis Editor Amir Ote









